greeting

Saturday, October 20, 2012

kisah ku dan hati

terpaku menatap dingding dan berbicara kepada hati : apa yang akan kau rasakan hari ini?? setiap kau bercerita akan perasaan dan gambaran imagenasimu sungai itu mengaliri mataku hingga pandanganku kabur..
setiap bayangan itu tiba, aku tau kau begitu sakit menahan rasanya...

suara detik jam mengalun dalam lamunanku dan aku berkata pada hati : kenapa kau harus jadi bagian dari diriku, seandainya aku bisa memilih aku tak mau memilikimu. tau kah kamu hati, bersamamu hidupku serasa sulit. rasa sedih, kasian, gembira, bahagia, pilu, cinta, iba, sakit, perih..semua muncul karena dirimu. kalau aku boleh hidup tanpamu mungkin aku akan baik2 saja.


selang beberapa waktu dari alunan detik dari jam dinding aku berkata pada hati : apa lagi yang akan kau rasakan hari ini, usah kau ingat dia, usah kau buat susah aku merasakan apa yang kau rasa.


seberapa lama ku lepaskan pakaian dan membasuh tubuhku dengan beningnya air, aktifitas ku terhenti karena hati ingin bicara. tapi tak ku hiraukan dia sama sekali. karena aku butuh waktu tuk diriku sendiri, tuk jalani hidupku sendiri. tapi hati terus merengek ingin bicara padaku dan aku berkata: tunggu sejenak hingga aku menyelesaikannya....


hanya 30 menit kujalani hidupku sendiri tanpa hati, setelah itu aku menjadi miliknya lagi. hari berbicara padaku saat aku menempuh perjalanan menuju suatu tempat : tau kah kamu, aku rindu canda tawanya, aku rindu kata-kata manisnya..tau kah kamu ?? aku tak bisa melupakannya...aku tak perduli siapa dan bagaimana dia, yang aku tau aku ingin memilikinya.


saat hati berbicara padaku, sungai pun kembali deras dan menghalangi pandanganku dan aku berkata: sepagi ini itu yang kau ceritakan kepadaku ? tega sekali kau? aku capek dan aku lelah setiap hari, kala pagi menjelang, kala siang datang dan kala malam akan menjemput tidurku kau selalu berkata dan bercerita hal yang sama??


saat aku marah pada hati saat itu, dia menangis...ingin rasanya ku buang hati ini, telah membuatku susah, telah membuat ku hidup tak tenang dan selalu berpikir hal yang dia rasakan..


hati memelukku dan berkata : kapan kau bawa aku padanya?? kapan kau bantu aku untuk bisa bersamanya?? kau tau? saat ini aku ingin sekali memeluknya, merasakan kehangatannya.


aku benar-benar marah pada hati dan berkata : hey, sadar!! dia tidak akan ada untuk mu, dia bukan siapa-siapa. buang jauh-jauh pikiran itu, aku benci!! kau pikir dia perduli pada mu?? kau pikir dia masih ingat padamu ?? jangan kau bikin susah diriku!!


marahku begitu besar pada hati, hingga aku berpikir ingin mengakhiri dia agar tak membuat ku susah. tapi sayang aku tak punya kuasa akan dia. Ya Tuhan..kenapa kau berikan dan hadirkan hati padaku...


mendengar ucapanku hati berbalik marah padaku : heyyy...kau pikir, aku diberikan padamu tak berguna?? kau yang seharusnya sadar!! tanpa aku kau tak akan ada, tanpa aku kau bukan apa-apa!! seharusnya kau menjagaku agar aku tak seperti ini!! aku lebih berharga dari tubuhmu. orang-orang mau berteman dan dekat dengan mu karena ada aku!! sekarang kau menyesal memiliki aku!! tanpa aku kau bukan manusia, cuma cangkang yang tak berguna!!


hati begitu marah padaku...aku terdiam tak bisa berkata apa-apa, tapi aku tak menyesal akan ucapanku. selang berapa lama pahlawanku hadir dan berkata : kalian selalu bertengkar, ingat aku ada disini..hey hati aku akan membantu mu dan aku juga akan membantu kau. aku akan ada di antara kalian, aku akan membiarkanmu mejalani aktifitas dikehidupamu dan kau hati tetaplah bersamaku. rasakan apa yang kau rasakan, aku akan membantu kau menyampaikan apa yang kau rasakan.


aku berkata pada pahlawanku yang pintar ini : terima kasih otak, tanpa ada kau aku tak bisa menjalani hidup ini. hati selalu membuatku susah. karena ada kau, aku tak harus mendengar ocehan apa yang hati rasakan setiap hari, aku benci!!


otak pun berbicara : sudahlah jalani hidupmu, dan hati rasakan apa yang kau rasakan. hingga akhirnya waktu tiba dan kalian menemukan kesepakatan untuk menyelesaikan masalah kalian.


tiba-tiba hari berceloteh : apa aku bisa bertemu dengannya ?? apa aku mendapatkan akhir yang bahagia seperti apa yang aku inginkan ??


euhhhggrr...hati memang benar-benar menyebalkan, tak sudi aku menyautinya. tapi otak yang menjawabnya : aku akan memikirkannya dan mencari jalan keluarnya. apa aku akan membiarkan dia membawamu padanya, atau aku memutuskan agar kau berhenti memikirkannya. beri aku waktu untuk berpikir karena hidup ini tak harus mengikuti keinginanmu hati jika itu akan berakhir tidak baik.


hati dan aku terdiam..kami menyerahkan semuanya padanya, karena aku sangat yakin dia pasti akan memberikan yang terbaik, walau aku tau, hati ini bisa berbuat nekad dan akan melakukan cara apa pun agar kami mau menurutinya.


aku akan menunggu jawabannya sambil aku melanjutkan hidupku dan menjalani aktifitasku