Cinta datang karena terbiasa,
setuju kan ? buat aku, setuju banget. karena itu terjadi dan masih terjadi....
sumpah..ga pernah terbesit dibenakku untuk mengenal dia lebih dekat, karena memang gada perasaan apa pun dan ada setatus yang berbeda dari aku dan dia. Aku yang anak sulung mengenalnya dan menganggapnya sebagai kakak. Perasaan nyaman yang membuatku bisa berbicara apapun yang ada dipikiran ini. Kenyamanan itu yang membuat aku dekat denganya,
Aku yang disibukan dengan segudang PR menjalankan suatu pekerjaan membuat aku jauh dari kehidupan nyata dan merasa sendiri. kadang bertanya...
jika aku sedang kecewa, siapa yang bisa ku ajak bicara ?
jika aku sedang sedih, dengan siapa aku akan berbagi ?
jika aku sedang senang, dengan siapa aku akan tertawa dan merasakan bahagia?
jika aku sedang kesulitan, pada siapa aku akan mengadu?
dan jawabanya hanya satu "Tidak Ada" begitu sepi dan hampa keseharian ini, sulit , senang, marah, kecewa hanya bisa ku telan dan ku ungkapkan dalam hati yang berujung pada tangis.
hingga suatu saat aku mengenal dia, senang rasanya ada seseorang yang bisa di ajak bicara, berbagi cerita, bersenda gurau...
tawa pun muncul dalam hari-hariku. aku merasa tidak sendiri, sebagai seorang kakak dia begitu memperhatikan dan selalu ada walau tak berwujud. ketika aku dalam masalah, dia adalah orang yang paling menghibur dan mengisi hari-hariku.
walau tanpa kekasih ibaratnya, aku tidak merasa sepi karena ada dia, seorang kakak yang baik dan begitu perduli dengan aku. Aku merasa senang dan bersyukur bertemu dengannya walau awal perkenalan kami dihiasi oleh sebuah permasalahan yang menjadikan aku status orang ketiga. tapi aku tak pernah perduli, walau banyak sindiran tapi aku tak merasa seperti itu.
waktu pun berjalan tanpa disadari yang membalikan fakta bahwa perasaan ini bukan lagi perasaan seorang adik pada kakaknya, mulailah aku berperang dengan diriku sendiri dan menyangkal perasaan ini. Aku sadar, kami akan terpisahkan oleh status. itu alasaku untuk selalu menghindari rasa itu, hingga akhirnya mulai butir-butir debu yang berserakan dan menghalangi pandangaku.
dan aku bertanya "Apa ini yang namanya jatuh cinta ?" tapi aku merasa salah, karena itu tidak seharusnya terjadi.
mulailah aku berpikir untuk memanfaatkan perasaan ini dengan menjaganya tuk menjadi orang yang baik dan selalu baik untuk keluarga dan orang sekitarnya. Mengingatkan adalag hal kecil yang bisa kulakukan tuk menutupi perasaan ini. Tapi aku bukan orang yang pandai berpura-pura..hingga aku sadar dia tau. tapi aku coba untuk bersikap seharusnya, hingga setiap harinya perasaan pun bertambah dan menjadikan aku larut didalamnya.
Semakin dalam dan semakin terasa menyakitkan...semakin hari membuatku semakin egois untuk tidak ingin berbagi kebaikan nya dengan yang lain... "Cemburu" kata yang tepat untuk melukai hati ini setiap harinya.
semua semakin menjadi...dan semakin kuat, aku semakin merasa terancam dan penuh dengan ketidak percayaan dan semakin buta. kadang aku bertanya, ada apa dengan aku?
semakin aku menaruh perasaan semakin sakit yang aku rasa. dan aku bertanya : mengapa ? seharusnya jika aku jatuh cinta akan semakin baik, tapi mengapa semakin membuat aku merasa sakit hati?
Apa karena aku saja yang memiliki perasaan ini? hingga dia tak bisa menjaga perasaanku. berulangkali dia berlaku hal yang sama, walau itu suatu candaan dengan orang lain tapi cukup menusukku berkali-kali.
Rasanya aku tak sanggup menyimpan semuanya, hingga akhirnya ku ungkapkan perasaanku padanya. Aku pikir apa yang aku lakukan adalah benar, karena aku ingin menyembukan dan mengurangi rasa sakit ini. Tapi ternyata salah...sungguh kesalahan yang sangat besar...
Sikapnya dan perlakuannya pada wanita lain semakin memperdalam luka yang aku rasa, yang sebelumnya jarum yang dia gunakan untuk melukai hati ini, kini dia memilih pisau untuk menyayat hati ini.
Rasa marah, benci, kesal, sakit hari bercampur setiap harinya...hingga semua memuncak dan aku yang selalu salah. Semua perlakuan dan tindakan seakan semuanya menjerumuskan aku dalam lubang yang semakin dalam dan tak terlihat cahaya yang bersinar.
Sakit ini semakin dalam ketika sang dewi malam menghampirinya dan mendorongku kedalam jurang.
sepertinya aku bersikap sangat wajar, tapi semua terlihat tidak wajar dan salah.
Seperti itukan aku dimatanya? tak ada kebaikan sama sekali dan tidak ada kebenaran sama sekali.
kehadiran dewi malam membentuk dinding diantara kami dan menjauh.
kenapa Sang Dewi malam berlaku seperti itu?
Hal ini sebenarnya untuk kesekian kalinya, sebelumnya ada dewi lainnya. tapi semua masih membuatku baik-baik saja, namun Dewi yang satu ini benar-benar membuat aku terluka, bahkan bisa membalikan pandangan. Kehadiranya membuat aku selalu menjadi salah...dan salah..
Kenyamanan dan keindahan hari yang pernah dijalani pun hilang begitu saja..dan hanya kesalahan aku dan keegoisan aku yang muncul...
adilkan itu untuku cinta ? aku tak pernah mengharapkan kau datang saat aku bersamanya, tapi kau datang karena aku terbiasa dia ada.
apa yang harus ku lakukan dengan hati yang rapuh dan sakit ini ?
yang bisa ku lakukan adalah hanya membiarkan hati ini terus sakit semakin dalam dengan ikhlas. karena aku bersedia mengalah untuk orang lain. perasaan yang begitu besar dan sakit yang semakin dalam yang membuatku harus merelakan dia untuk orang lain.
karena aku sadar, hatinya tidak ada untuk aku..dan dia memang bukan untuk aku...
biarlah hanya aku yang merasakan cinta dan sakit ini sendiri....karena dengan begini aku bisa memberikan kebahagian untuk nya...
No comments:
Post a Comment